Anggaran Pembangunan Lapangan Tembak Diduga Jadi Bancakan
Pemenang Lelang Kontraktor yang Menawar 98 Persen

Berita Populer

• Hasil UN SMP, Hanya 1 Sekolah Negeri Masuk 10 Besar
• Polres Metro Bekasi Kota Bongkar Isu Pembegalan yang Beredar di Akun WA
• Ahli Hukum Pidana: Laporan Delik Murni tak Bisa Dicabut
• Siswa SMAN 2 Kota Bekasi Terbanyak Lolos SNMPTN
• BPN Kota Bekasi: Biaya PRONA Hanya Rp150 Ribu

Baca Juga

• Pembangunan Jalur Bojonggede-Kemang Dilanjutkan Tahun 20201
• Diskominfo Jabar Ajak Diskominfo Kabupaten Bogor Bersinergi 2
• Kasus Pembunuhan Gadis Asal Bogor Amelia Belum Terungkap 2
• Wawali Jaksel Lepas 33 ASN Masuki Masa Pensiun0
• Pertemuan Megawati-Prabowo Panaskan Tensi Perpolitikan, Koalisi Terancam Bubar?0

Oleh Charles Panjaitan

REAKSI CIKARANG - Anggaran penyempurnaan pembangunan lapangan tembak yang ada di Bidang Bangunan Negara pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi yang dialokasikan dari APBD tahun 2018 dengan anggaran Rp994.974.000 disinyalir menjadi bancakan sejumlah pihak.

Sebab, proyek dengan judul penyempurnaan pembangunan lapangan tembak itu oleh Benni Sugiarto Prawiro selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang juga menjabat Kepala Bidang (Kabid) Bangunan Negara pada Dinas PUPR Kabupaten Bekasi menetapkan CV Sarimas Putra Andalas sebagai pemenang lelangnya dengan penawaran 98 persen, yakni sebesar Rp975.053.000.

Hasil survei yang dilakukan Reaksi ke Komplek Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, lapangan tembak tersebut tidak diketahui di mana keberadaannya. Sebab lokasi di mana lapangan tembak tersebut berada hanya tampak lapangan kosong yang ditumbuhi ilalang, sehingga terlihat seperto hutan yang tidak terawat.

Ironisnya, meski fisiknya tidak ada hingga terkesan fiktif, Dinas PUPR Kabupaten Bekasi melalui Kepala Bidang (Kabid) Bangunan Negara, Benni Sigiarto Prawiro dalam laporan keuangannya, pekerjaan tersebut telah selesai dengan realiasasi anggarannya diserap 100 persen.

Karena sejumlah kejanggalan tersebut, proyek itu menjadi pergunjingan di kalangan stake holder Kabupaten Bekasi. Bahkan proyek tersebut dituding hanya sebatas meraup keuntungan belaka.

Ketua Eksekutif LSM Komite Masyarakat Peduli Indonesia (Kompi) meminta aparat penegak hukum segera melakukan penyelidikan terhadap penyerapan anggaran rehab venue lapangan tembak tersebut. Pasalnya, anggarannya diduga menjadi ajang bagi sejumlah pihak dalam mengeruk keuntungan.

“Desakan untuk penyelidikan anggaran tersebut disebabkan anggaran disinyalir hanya akal-akalan dalam proses penyerapan anggarannya. Penyelidikan ini demi mengungkap kejanggalan dalam anggaran proyek tersebut,” kata Suryana.

Dikatakan Suryana, penegakan hukum dalam penyerapan anggaran tersebut diperlukan demi terpenuhinya tempat latihan yang layak bagi atlet-atlet menembak yang ada di Kabupaten Bekasi. Dengan terpenuhinya lapangan tembak tersebut, diharapkan atlet menembak Kabupaten Bekasi bisa menorehkan prestasi.

"Di sisi lain tempat latihan yang layak dibutuhkan para atlit menembak bisa terpenuhi, demi prestasi atlit kita," kata Suryana.

Kepala Bidang (Kabid) Bangunan Negara Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Benni Sugiarto Prawiro yang beberapa kali hendak dikonfirmasi Reaksi tidak berada di ruangannya.

Sementara staf PUPR Bidang Bangunan Negara, Pranoto saat dikonfirmasi Reaksi mengatakan proyek tersebut dilaksanakan pada tahun 2018 dengan anggaran sekitar 900 jutaan.

Namun, ungkap Pranoto menambahkan, pihaknya tidak mengetahui siapa pelaksananya. Begitu juga dengan PPK dan PPTK, pihaknya mengaku tidak memgetahui karena sudah lupa sehingga harus membuka berkas dahulu.

"Saya lupa Bang, jadi harus buka data dulu. Namun anggarannya berkisar 900 jutaan," ujarnya. (R2)