- Bangun Bakat Pemuda-Pemudi IKANMAS Gelar Pentas Seni Budaya Muara
- Pemkab Humbahas Adakan Temu Pers Semester II (kedua) Tahun 2019
- Pemkab Bekasi Gelar Pendampinginan Penyusunan RUP APBD Tahun 2020
- Komisi I DPR RI Kunjungan Kerja ke Korem 051/Wkt
- Jelang Libur Natal & Tahun Baru Ditpolairud Polda Jabar Amankan 50 Tempat Wisata
- Kapolda Sumut Audiensi dengan Panitia Natal 2019 Oikumene PGIW Sumut
- Desa Panunggul Gegesik Maksimalkan Pembangunan Melalui DD
- Guru PAUD Minta Ade Yasin Naikkan Insentif Mengajar
- ASN yang Dinas Luar Kota Harus Seizin Kepala Daerah
- Diskominfo Minta Humas Lebih Kreatif Publikasikan Program Pemkab
Warga Desak Dishub Bayar Upah Petugas Lintasan KA Bojonggede
Berita Populer
- Hasil UN SMP, Hanya 1 Sekolah Negeri Masuk 10 Besar
- Polres Metro Bekasi Kota Bongkar Isu Pembegalan yang Beredar di Akun WA
- Ahli Hukum Pidana: Laporan Delik Murni tak Bisa Dicabut
- Siswa SMAN 2 Kota Bekasi Terbanyak Lolos SNMPTN
- BPN Kota Bekasi: Biaya PRONA Hanya Rp150 Ribu
Baca Juga
Oleh Marihot Pakpahan
REAKSI BOGOR - Warga dan pengemudi kendaraan yang sering melewati lintasan kereta api (KA) tidak setuju bila palang pintu KA dekat Stasiun Bojonggede ditutup.Mereka beranggapan pelintasan KA yang merupakan akses menuju Perumahan Bojong Depok Baru (BDB) atau Gaperi itu ditutup, maka kepadatan lalulintas di kawasan Stasiun Bojonggede akan semakin padat.
"Setiap pagi, siang, malam padat, apalagi kalau nanti ditutup, pasti semakin macet lagi," ujar Bustomi, seorang warga saat ditanyai wartawan, Selasa (27/2/2018).
Dia mengakui pelintasan itu memang liar, tapi amat bermanfaat bagi masyarakat. Pendapat yang sama dilontarkan oleh seorang ibu pengendara motor, Retno.
Menurutnya, jika lintasan itu ditutup, para pengendara, baik motor atau mobil harus berputar arah yang jaraknya cukup jauh bila hendak melintasi jalan kereta.
"Saya suka bolak-balik ke pasar, kalau ditutup nanti, ya harus muter cukup jauh, belum nanti macetnya, jadi ga setuju kalau ditutup. Bayar aja gaji mereka," terangnya.
Para pengendara pun berharap Pemerintah Kabupaten Bogor tetap membuka palang pintu KA di titik itu.
"Kalau memang lagi ada persoalan, ya mudah-mudahan terselesaikan, soalnya kan ini jalan umum, banyak yang lewat," tambah Retno.
Lintasan KA itu, saat ini memang terancam ditutup. Pasalnya, para petugas yang melayani palang pintu kereta tersebut sudah beberapa bulan terakhir tidak menerima upah lagi dan berencana mogok kerja. Pihak PT KAI Commuter Jabodetabek tampaknya tak mau ambil pusing, mereka tetap akan menutup palang pintu tersebut bila ke depannya tidak ada petugas yang berjaga.
Humas Daops 1 PT KCJ, Edi menjelaskan bahwa palang pintu kereta tersebut tidak resmi alias liar dan bukan menjadi tanggung jawab PT KCJ. Pihaknya tak ikut campur bila penjaga palang pintu kereta itu memutuskan untuk tidak berjaga lagi.
"Kalau tidak ada yang jaga, kan bahaya. Kita akan tutup pelintasan kereta api itu secara permanen dari pada timbul korban," jelasnya saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (24/2/2018).
Namun, lanjutnya, pihaknya masih menunggu kepastian dibayar atau tidaknya gaji para penjaga palang pintu kereta oleh Dishub Kabupaten Bogor.
"Kalau nantinya dibayar dan pos palang pintu kereta itu tetap ada yang jaga, ya tidak akan ditutup," jelasnya. ***
